ISO membuat dokumen yang memberikan persyaratan, spesifikasi, pedoman, atau karakteristik yang dapat digunakan secara konsisten untuk memastikan bahwa bahan, produk, proses, dan layanan sesuai dengan tujuannya. ISO membawa manfaat nyata dan terukur untuk hampir setiap sektor yang dapat dibayangkan, standar mendukung teknologi yang diandalkan perusahaan dan memastikan kualitas yang diharapkan perusahaan.

GMP adalah sistem untuk memastikan bahwa produk diproduksi dan dikendalikan secara konsisten sesuai dengan standar kualitas. Ini dirancang untuk meminimalkan risiko yang terlibat dalam produksi apa pun yang tidak dapat dihilangkan melalui pengujian produk akhir. GMP mencakup semua aspek produksi dari mulai bahan, tempat dan peralatan hingga pelatihan dan kebersihan pribadi staf. Prosedur tertulis dan terperinci sangat penting untuk setiap proses yang dapat memengaruhi kualitas produk jadi.

Merupakan pendekatan pencegahan sistematis terhadap keamanan pangan dari bahaya biologis, kimia, dan fisik dalam proses produksi yang dapat menyebabkan produk jadi menjadi tidak aman, dan merancang pengukuran untuk mengurangi risiko ini ke tingkat yang aman. Dengan cara ini, HACCP berupaya menghindari bahaya daripada mencoba memeriksa produk jadi untuk mengetahui dampak bahaya tersebut. Sistem HACCP dapat digunakan di semua tahap rantai makanan, dari proses produksi dan persiapan makanan termasuk pengemasan, distribusi, dll.

Apakah pengawasan bahan, informasi, dan keuangan saat mereka bergerak dalam proses dari pemasok ke produsen ke grosir ke pengecer ke konsumen. SCM melibatkan mengoordinasikan dan mengintegrasikan aliran-aliran ini baik di dalam maupun di antara perusahaan. Dikatakan bahwa tujuan akhir dari setiap sistem SCM yang efektif adalah untuk mengurangi persediaan (dengan asumsi bahwa produk tersedia saat dibutuhkan).

Minyak kelapa sawit adalah komoditas penting dan bahan baku serbaguna untuk industri makanan dan non-makanan. Didorong oleh tuntutan global, beberapa dekade terakhir telah menyaksikan ekspansi cepat produksi minyak sawit dan budidaya yang mengarah pada degradasi tanah, air, ekologi, dan dampak sosial. Ini mengarah pada pembentukan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan inisiatif Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

5S adalah nama metode organisasi tempat kerja yang menggunakan daftar lima kata Jepang. Daftar ini menjelaskan cara mengatur ruang kerja untuk efisiensi dan efektifitas dengan mengidentifikasi dan menyimpan barang-barang yang digunakan, memelihara area dan barang-barang, dan mempertahankan pesanan baru. Proses pengambilan keputusan biasanya berasal dari dialog tentang standardisasi, yang membangun pemahaman di antara karyawan tentang bagaimana mereka harus melakukan pekerjaan.